Kenangan
Kenanganku melintas di dalam imaji
Dalam gulita malam ia berpendar dan bersinar menerangi
Bangunkan kalbuku dari lelap tidur dan mimpi
Masa lalu pun terpampang nyata, hari demi hari
Bangunkan kalbuku dari lelap tidur dan mimpi
Masa lalu pun terpampang nyata, hari demi hari
Bagaimana
bisa kulupakan kenangan ini
Yang 'tlah menyatu dalam hati?
Ia tak lain adalah lelakon asmaraku sendiri
Yang 'tlah menyatu dalam hati?
Ia tak lain adalah lelakon asmaraku sendiri
Kenangan asmara menggoda pikiran dan prasangkaku
Tak tahu lagi mana yang lebih dekat dengan diriku
Ia adalah melodi, terngiang selalu ditelingaku.
Kerna ia muncul dari senandung dan nyanyianku
Kenanganku
adalah campuran kidung dan cinta
Antara tangis dan rintihan duka
Bagaimana aku bisa melupakannya?
Diriku selalu mengingat bersama deraian air mata.
Aku menangis bersama lagu sedihku.
Antara tangis dan rintihan duka
Bagaimana aku bisa melupakannya?
Diriku selalu mengingat bersama deraian air mata.
Aku menangis bersama lagu sedihku.
Ada kalanya, secercah cahaya fajar tersenyum temaram
Saat kenangan muncul dari ketiadaan
Melenakan hati, seperti bunga2 cinta yg lembut memanggil perlahan
Aku memyiraminya dengan penuh cinta dan menjaganya dengan perjanjian
Cintaku adalah kerinduan, kan kupetik saat pertemuan
Bagaimana
mungkin kenanganku tak mengharu-biru pikiran?
Ia muncul bagai cahya purnama, lembut bagai air gemericik pelan.
Cobaan asmara pun merayap meninggalkan sepi dan kepiluan.
Ia muncul bagai cahya purnama, lembut bagai air gemericik pelan.
Cobaan asmara pun merayap meninggalkan sepi dan kepiluan.
Mungkinkah kulupakan kenangan itu, padahal ia adalah cinta berikut hatiku?
Mungkinkah kulupakan kenangan itu, padahal ia adalah gema dalam telingaku?
Mungkinkah kulupakan kenangan itu, padahal ia adalah impian dalam hidupku?
Ia
adalah gambaran hidupku, dalam cermin keakuanku
Aku hidup di dalamnya dengan segenap keyakinanku
Begitu dekat dan tersambung selalu.
Ia hidup di dalam prasangka, harapan, dan tujuanku.
Aku hidup di dalamnya dengan segenap keyakinanku
Begitu dekat dan tersambung selalu.
Ia hidup di dalam prasangka, harapan, dan tujuanku.
Tahun-tahun
terus lewat, namun kenangan itu terus bersamaku
Sepanjang usia, di masa lalu, dan masa depanku.
Bagaimana aku melupakannya, sedangkan hatiku bersama selalu?
Karena ia tak lain adalah lelakon asmaraku…
Sepanjang usia, di masa lalu, dan masa depanku.
Bagaimana aku melupakannya, sedangkan hatiku bersama selalu?
Karena ia tak lain adalah lelakon asmaraku…
^_^
Baca juga Puisi-Puisi lainnya:
- Maafkan Aku
- Menangkap Bayang Semu
- Tak Mampu Melupa
- Aku Mencintaimu
- Hingga Waktunya Tiba
- Geliat Jemari
- Luka Ini Kembali Menyeruak
- Terlalu Dalam Cinta Ini
- Sajak Ku
- Menikmati Kepasrahan
- Akankah Berlabuh
- Masih Bertahan
- Dilema
- Menerawang Malam
- Kenangan
Terima kasih telah berkunjung
^_^
Kenangan
Reviewed by Unknown
on
4:28 AM
Rating:
No comments: