Perbandingan Pendidikan: Perbandingan Islam Di Negara-Negara Luar Arab (Indonesia, Malaysia, Filiphina, dan Turki)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Fungsi
daripada pendidikan islam adalah melestarikan dan mempertahankan nilai-nilai
ilahi dan insani. Fungsi tersebut melekat pada setiap komponen aktivitas
pendidikan islam. Sedangkan Hakikat dari tujuan pendidikan islam adalah
terwujudnya penguasaan ilmu agama islam serta tertanamnya perasaan beragama
yang mendalam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dewasa
ini, pendidikan islam semakin berkembang diberbagai negara, tidak hanya di
negara-negara arab saja akan tetapi juga termasuk di negara-negara luar arab.
Sehingga sudah selayaknya untuk kita dapat mengetahui perkembangan pendidikan
islam serta bagaimana pelaksanaan pendidikan islam di negara-negara yang berada
di luar arab.
1.2
Rumusan
Masalah
a.
Bagaimana
Pendidikan Islam yang ada di Indinesia ?
b.
Bagaimana
Pendidikan Islam yang ada di Malaysia ?
c.
Bagaimana
Pendidikan Islam yang ada di Filiphina ?
d.
Bagaimana
Pendidikan Islam yang ada di Turki ?
1.3
Tujuan
Tujuan
dari pada pembuatan makalah ini adalah, agar mahasiswa dapat mengetahui serta
memperluas ilmu tentang :
a.
Bagaimana
Pendidikan Islam yang ada di Indinesia
b.
Bagaimana
Pendidikan Islam yang ada di Malaysia
c.
Bagaimana
Pendidikan Islam yang ada di Filiphina
d.
Bagaimana
Pendidikan Islam yang ada di Turki
BAB II
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN
ISLAM DI NEGARA-NEGARA LUAR ARAB
(Indonesia, Malaysia,
Filiphina, dan Turki)
Pendidikan
sebagai sebuah kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan keadaanya selalu
berbeda-beda sesuai dengan corak, sifat dan kebudayaan yang berkembang pada masyarakat
tersebut. Pendidikan memiki berbagai arti. Drs. H. Abdul Latif, M.Pd. dalam bukunya yang
berjudul Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan menyatakan, menurut
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2002 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab 1 Pasal 1 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memilki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalin diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.[1]
Sedangkan pengertian pendidikan islam adalah bimbingan atau tuntunan yang dilakukan dengan segaja oleh
orang dewasa (pendidik kepada peserta didik) berdasarkan syari’at islam agar
terbentuk kepribadian muslim.[2]
A.
PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
Indonesia, sebagai negara yang berideologi pancasila memiliki latar
belakang budaya, etnis, paham keagamaan, tingkat ekonomi dan sosial yang amat
beragam. Kondisi yang seperti itulah yang kemudian sangat mempengaruhi corak
pendidikan islam.[3]
Kehidupan masa mendatang yang ditandai oleh kemajuan dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam berbagai dampaknya yang mengharuskan pendidikan
islam untuk mampu melahirkan manusia yang berorientasi ke masa depan. Lulusan
pendidikan yang dihasilkan lembaga pendidikan islam dimasa sekarang dan
mendatang, adalah bukan sekedar anak yang engetahui sesuatu melainkann juga
yang dapat mengamalkannya secara benar, memepengaruhi dirinya, dan membangun
kebersamaan debgab orang lain.
a. Tujuan Pendidikan Islam
Flsafah pendidikan islam adalah pandangan
manusia muslim tentang proses pemindahan nilai dan usaha pengembangan bakat
serta kemauan manusia untuk dapat menetukan status, tugas dan fungsinya didunia
dalam menjalankan hidupnya menuju akherat kelak.
Tujuan pendidikan islam harus sesuai dengan
tujuan hidup dan diarahkan untuk mencapai tujuan hidup muslim. Tujuan
pendididkan islam yang selaras dengan tujuan hidup muslim, diharapkan daapat
menumbuh kembangkan rasa tanggung jawab manusia terhadap tuhannya, diri
sendiri, masyarakat, serta lingkungan tempat tinggalnya.
b. Sistem Pendidikan Islam
1) Sistem pendidikan formal
System penddikan formal adalah jalur
krgiatan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,
menengah dan tinggi. Dengan dimasukkannya pendidikan keluarga dalam sisdiknas
pada tahun 1989, maka orang tua diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk
mengembangkan pendidikan islam melalui pembinaan agama, nilai dan moral kepada
anak-anaknya.
Kemudian dipertegas lagi bahwa “ Pendidikan keagamaan diselenggarakan pada
semua jnjang pendidikan”. Pada pasal 39 yang mengatur kurikulum pada ayat 2
dan 3 disebutkan ;
39: 2 “isi
setiap kurikulum, setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat :
Pendidikan pancasila, Pendidikan agama dan Pendidikan kewarganegaraan.”
39 : 3 “isis
kurikulum pendidikan dasar memuat sekurang-kurangnya kajian dan pelajaran
tentang : Pendidikan pancasila, agama, kewarganegaraan, bahasa Indonesia,
membaca dan menulis, matemaika, sains dan teknologi, ilmu bumi, sejarah
nasional dan umum, kerajinan tangan,kesenian, menggambar, dan bahasa inggris”.
Kemudian pada tahun 2003 pemerintah semakin
konsisiten terhadap pendidikan islam, hal ini dibuktikan dengan pendidikan
agama islam dimasukkan dalam UU RI NO 20 Th 2003 tentang SISDIKNAS. Dengan
adanya peraturan tersebut secara eksplisit dan diakui kedudukan lembaga-lembaga
pendidikan islam yang sederajat dengan lembaga pendidikan-pendidikan formal
lainnya.
2) System pendidikan nonformal
Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar
yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan potensi manusia lain tau
memindahkan nilai-nilai yang dimilikinya kepaa orang lain dalam masyarakat.
Sistem pendidikan islam sendiri tidak
terlepas dari perjalanan sejarah perkembangan islam di indoesia. Pada awalnya,
perkembangan pendidikan islam di Indonesia dilaksanakan secara informal, dengan
cara para penda’wah islam berda’wah
kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja.
Pendidikan dan pengajaran secara informal
ternyata membawa hasil yang sangat baik. Dengan penyebaran islam yang begitu
pesat, maka para orang tua merasa perlu memberikan pendidikan islam untuk
anak-anaknya. System pembelajaran dengan mubaligh inipun masih digunakan sampai
sekarag.
c. Bentuk-Bentuk pendidikan Islam
Berdasarkan system pendidikan yang ada di
Indonesia, maka bentuk-bentuk pendidikan islam di Indonesia terbagi menjadi
dua, yakni :
1) Bentuk pendidikan islam dengan system pendidikan formal
Bentuk pendidikan islam yang formal bernama
madrasah diniah, madrasah diniah ini memiliki beberapa jenjang.
1. Madrassah Awaliyah yang sederajat dengan Sekolah Dasar (SD)
2. Madrassah AL-wustha yang sederajat dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
3. Madrassah AL-a’la yang sederajat dengan Sekolah Tinggi.
2) Bentuk pendidikan islam dengan system pendidikan nonformal
a. Halaqah, bentuk ini dilakukan dengan cara duduk melingkar.
b. Madrasah Masjid, bentuk ini dilakukan dengan cara mendengar dan mencatat
apa yang di sampaikan oleh kiyai, kegiatan ini dilakukan dengan berkumpul didalam
masjid.
c. Pondok pesantren, merupakan lembaga pendidikan islam dimana para santri
bias tinggal di pondok, dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik dan umum
yang bertujuan untuk menguasai ilmu agama seccara detail dan menekankan moral
dalam kehidupan masyarakat.
d. Majelis ta’lim, merupakan suatu lembaga yang di buat oleh masyarakat
sebagai tempat berkumpul guna menimba ilmu sekaligus tempat bersosialisasi.
d. Evaluasi Pendidikan Islam
Evaluasi pendidikan islam adalah suatu
kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan dalam proses
pendidikan islam.[4]
Rangkaian akhir dari suatu proses pendidikan islam yakni melaksanakan evaliasi
pendidikan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses
pendidikan berdasarkan standar kelulusan yang telah ditetapkan.
Tujuan dari pada evaluasi pendidikan islam
adalah untuk meng tahui tingkat kemampuan dan pemahaman peserta didik dari
aspek kognitif, psikomotorik maupun afektif. Namun demikian, dalam pendidikan
islam, evaluasi lebih ditekankan pada aspek afektif dan psikomotorik daripada
kognitif.
Hal ini ditetapkan untuk mengetahui sikap
dan prilaku peserta didik dalam empat aktivitas, yakni :
3) Sikap dan pengalaman terhadap hubungan dirinya dengan tuhan.
4) Sikap dan pengalaman terhadap hubungan dirinya dengan masyarakat.
5) Sikap dan pengalaman terhadap hubungan kehidupannya dengan alam sekitar.
6) Sikap dan pengalaman terhadap diri sendiri selaku hamba allah, anggota
masyarakat, serta khalifah di muka bumi.[5]
B.
PENDIDIKAN ISLAM DI MALAYSIA
Malaysia, sebagai sebuah Negara
yang menerima islam sebagai agama resmi Negara juga menjalankan pendidikan
agama islam. Pendidikan agama islama di Malaysia menggunakan bahasa arab
sebagai pengantar pembelajaran oleh mubaligh. Masjid, surau. Dan rumah menjadi
tempat untuk melaksanakan penddikan.
a.
System pendidikan
di Malaysia terbagi menjadi 4 tahap :
1) System belajar dirumah guru.
Kehadiran islam telah
merubah system kehidupan masyarakt. Oleh sebab itu, islam dijadikan sebagai
perubahan sosiologi kanak-kanak dalam keluarga melayu. Cara belajar mereka
adalah dengan mendatangi rumah guru.
2) System pondok
Dikarenakan pelajar yang
berminat semakin bertambah, timbullah ide
baru dengan membangun surau yang berdekatan dengan rumah guru. Setelah
itu, pelajar yang datangpun semakin bertambah dan akhirnya dibangunlah
pondok-pondok kecil untuk memudahkan pembelajaran bagi pelajar-pelajar yang dating dari luar
daerah.
3) System madrasah
Dikarenakan pendidikan semakin berkembang, jadi system madrasahpun
dibentuk agar pembelajaran bukan sekedar pada tauhid dan ibadah, akan tetapi
juga menyangkut ilmu hisab, geografi, bahasa arab dan lain-lain.
b.
Kurikulum
pendidikan islam di Malaysia
Kurikulum pendidikan islam
di Malaysia terbagi menjadi dua bagian diperingkat sekolah, yaitu Kurikulum
bersepadu sekolah rendah (KBSR) dan Kurikulum bersepadu sekolah menengah (KBSM).
Setiap kurikulum memiliki cirri pembelajaran tertentu.
1)
Kurikulum
bersepadu sekolah rendah
Mata pelajaran pendidikan
islam teras KBSR diperkenalkan pada tahun 1983. Kurikulum pendidikan islam KBSR
ini telah disemak pada tahun 2000 dengan diberi tumpuan paa kandungan kurikulum
dan kaedah pengajaran.
Setelah mengikuti kkurikulum
pendidikan islm sekolh rendh, murid seharusnya dapat mencapai objektifita
KBSR dengan:
a.
Membaca surah
pilihan dari juz ‘ama dengan fasih dan betul untuk memupuk minat membaca
al-qur’an dan menjadi amalan.
b.
Menghafal
ayat-ayat lazim yang terpilih untuk bacaan dalam sholat dan ibadah harian.
c.
Memahami maksud
beberapa surah yang dipelajari dan menghayati pengajaran kearah meyakini
al-Qur’an sebagai rujukan petunjuk Allah SWT.
d.
Memahami dan
meyakini asas-asas keimanan sebagai pegangan akidah dan benteng keagamaan.
e.
Mengamalkan
ibadah fardu ‘ain serta memahami fardu kifayah sebagai tuntutan kewajiban umat
islam.
f.
Memahami dan
mengambil iktibar dengan siroh rasulullah sebagai asas perkembangan tamadun
manusia.
g.
Megamalkan adab
dan menghayati nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
h.
Membaca dan
menulis jawi serta mencintainya sebagai warisan budaya bangsa.
Kandungan kurikulum pendidikan islam sekolah rendah terbagi dalam empat
asuhan bidang yaitu :
1.
Tilawah al-Qur’an
a)
Membaca ayat-ayat
al-qur’an dengan betul dan fasih.
b)
Menghafal
ayat-ayat al-qur’an
c)
Memahami
pengertian surah-surah tertentu.
2.
Bidang asa ‘ulum
syari’yyah
a)
Pemantapan akidah,
pembentukan sikap dan tanggung jawab kepada allah swt.
b)
Pengetahuan
tentang peraturan ibadat dan pelaksanaannya.
c)
Pengambilan
contoh dan iktibar dari rasulullah saw.
3.
Bidang assa
akhlak islamiyah
a)
Kepatuhan
terhadap eraturan dan cara hidup muslim dalam hubungannya dengan allah dan
rasulullah.
b)
Kepatuhan
terhasap peraturan dan tatacara hubungan manusia dengan diri sendiri, keluarga,
masyarakat dan alam sekitar.
4.
Bidang pelajaran
jawi
a)
Menulis jawi
dengan baik.
b)
Membaca tulisan
jawi dengan lancer.
c)
Mempelajri asa
seni tulisan jawi.
2)
Kurikulum
bersepadu sekolah menengah
Kurikulum berbsis sekolah
menengah adalah satu insentif kesinambungan pembelajaran dari peringkat rendah,
isi kandungan dan cara belajar merupakan keterpaduan dari unsure Jasmani,
Emosi, Rohani, dan Intelek yang mengembangkan potesi secara menyeluruh dan
seimbang.
Setelah mempelajari
pendidikan islam bersepadu sekolah menengah, murid seharusnya dapat mencapai
objektif yang telah disarankan oleh Kurikulum berbasis sekolah menengah, dengan
harapan, siswa dapat :
a.
Membaca ayat-ayat
terpilih dari al-qur’an
b.
Menghafal ayat –
ayat al-qur’an
c.
Memahami
ayat-ayat al-qur’an
d.
Memantapkan
keyakinan pada akidah, dan menghidupkan konsep tauhid.
e.
Memperkukuh dan
meningkatkan amal ibadah.
f.
Memahami dan
mengambil iktibar dari siroh nabawiyah.
g.
Berakhlak mulia.
h.
Memahami dan
menulis jawi.
Beberapa aspek yang terkandung dalam kurikulum pendidikan islam sekolah
menengah diantaranya adalah :
1.
Bidang
pembelajaran tilawah Al-Qur’an.
a)
Membaca ayat
al-qur’an dengan hukum tajwid.
b)
Menghafal ayat
al-qur’an dengan pemahaman tajwid
c)
Memahami hikmah
dari ayat al-qur’an
d)
Memahami dan
menghayati isi al-qur’an.
2.
Bidang
pembelajarn ‘ulum syari’yyah
a)
Pemantapan akidah
dan iman, memupuk sikap sebagai manusia yang sadar dan insyaf akan tanggung
jawab terhadap allah, diri sendiri, masyarakat dan alam sekitar.
b)
Pengamalan ibadah
serta memahami pengetahuan tentang peraturan
ibadah yang telah ditentukan allah swt.
c)
Memahami peran
fardu ‘ain dan kifayah, sebagai ibadh yang diperlukan untuk membangun kesejah
teraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
d)
Meneladani sirah
nabawiyah.
3.
Bidang
pembelajaran adab
a)
Pengamalan adab
yang telah diperoleh dari sekolah.
b)
Adab diperoleh
dari cara hidup dalam hubungannya dengan manusa, tuhan dan alam sekitar.
C.
PENDIDIKAN ISLAM DI FILIPHINA
Kedatangan islamdi Filiphina bersamaan dengan pertumbuhan
perdagangan Internasional dari Laut Merah ke Laut China diperkirakan pada abad
ke 10 dan 11 Masehi. Kegiatan penyebaran islam di Filiphina juga tidak terlepas
dari peranan para mubaligh yang menikahi penduduk setempat.[6]
a.
Kegiatan
Pendidikan di Filiphina
Pelaksanaan pendidikan Islam di berbagai negara tidak bisa
dilepaskan dari lembaga informal, nonformal, dan formal.
Di Filiphna, pendidikan Formal pada tingkat dasar dan menengah
disebut dengan maktab dan madrasah. Pengintegrasian madrasah dalam sistem pendidikan
Filiphina telah dilaksanakan pada tahun 1982. Madrasah mendapar pengakuan dari
mentri pendidikan, kebudayaan dan olahraga (The Minestry Of Education,
Culture and Sport).
Dengan masuknya madrasah dalam sistem pendidikan di Filiphina maka
pemerintah melaksanakan kegiatan :
1)
Memperbaiki
staf mengajar dan fasilitas lembaga madrasah
2)
Memperkuat
dan mengembangkan program Islamic Studies diberbagai lembaga pendidikan
tinggi
3)
Memperkuat
dan mendirikan program pengajaran dan pembelajaran Bahasa Arab.
b.
System pendidikan di Filiphina
System pendidikan di Filipina menggunakan
media dalam dua bahasa pengajaran. Pendidikan dsar di filiphina hanya 10 tahun,
pendidikan formal terdiri dari :
1. Pendidikan Dasar
Pada tingkat pertama,pendidikan dasar
terdiri dari 6 kelas wajib, untuk usia 6-11 tahun. Selain itu ada opsional
pendidikan pra sekolah yang terdiri dari taman kanak-kanak pada usia 3 atau 4
tahun, dan kursus persiapan lainnya.
2. Pendidikan Menengah
Tingkat kedua, pendidikan menengah sesuai
dengan empat tahun sekolah tinggi untuk kelompok usia 12 sampai 15 tahun, dan
pendidikan dasar sebagai prasyarat wajib.
a) Tujuan pendidikan menengah
1) Untuk mempromosikan tujuan pendidikan dasar
2) Untuk menemukan dan meningkatkan keterampilan siswa
b) System sekunder
Di tingkat menengah, system penilaian
kumulatif promosi siswa harus dengan subjek dan kesesuaian kurikulum.
Bagaimanapun sebuah sekolah harus lebib ketat dalam system promosi secara lebih
eksplisit ditetapkan dalam penerbitan sekolah yang sesuai.
c) Kurikulum sekunder
Ada dua jenis sekolah menengah menurut persembahan
kurikuer :
1. Sekolah menengah umum, yang menawarkan kurikulum empat tahun sekunder
umum akademik.
2. Sekolah menengah kejuruan, menawarkan kurikulum sekunder sama dengan
kursus kejuruan tambahan
3. Pendidikan Tinggi.
Tingkat ketiga adalah pendidikan tinggi
dimana maha siswa masuk pada usia 16 tahun. Pendidikan tinggi terdiri dari
perguruan tinggi, master dan program gelar doctor diberbagai bidang atau
disiplin ilmu termasuk pendidikan pasca sekolah menengah yang mengarah ke
kursus satu, dua atau tiga tahun non gelar tehnis atau kejuruan.
D.
PENDIDIKAN
ISLAM DI TURKI
Turki termasuk
dalam wilayah timur tengah yang terletak di eropa tenggara dan asia barat daya.
99% penduduk turki memeluk agama islam. Di Turi, system pendidikannya tidak
jauh berbeda dengan system pendidikan di Indonesia, ada dua lembaga yang
mengurusi pendidikan, yang pertama adalah kementrian pendidikan nasional yang
mengurusi jenjang pendidikan dasar formal dan menengah serta pendidikan non
formal.
Sedangkan
Kementrian pendidikan mencakup organisasi dari pusat hingga propinsi hingga
perwakilan di luar negeri.
a)
System pendidikan
di Turki
System pendidikan
di Turki mencakup pendidikan formal dan non formal.
1.
Pendidikan Formal
a.
Pendidikan pra
sekolah
Pendidikan pra
sekolah adalah pendidikan yang opsional. Bertujuan untuk memberikan kontribusi
mental dan emosional pada perkembangan fisik anak untuk membantu mereka
memperoleh kebiasaan baik yang ditekankan pada saat mereka berada dalam
pendidikan dasar.
Pendidikan pra
sekolah diberikan di TK, rumah penitipan anak, pembibitan sekolah dasar dan
kelas persiapan oleh berbagai departemen dan instasi terkait dan departemen
pendidikan nasional Turki..
b.
Pendidikan dasar
Pendidikan dasar
memberikan pengetahuan dasar pada anak-anak dan memastikaan perkembangan fisik,
mental dan moral sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pada umumnya terdiri
dari pendidikan anak-anak dalam kelompok usia 6-14 tahun.
c.
Pendidikan
sekunder
1)
Pendidikan
menengah
Sekolah menengah
umum adalah lembaga pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk institusi
pendidikan tinggi yang terdri dari siswa kelompok umur 15-17 tahun.
Tujuan dari
pendidikan menengah adalah untuk memberikan pengenalan pada siswa dengan budaya umum pada tingkat minimum dan
mempersiapkan mereka dalam mengemban tanggung jawab bagi masyarakat.
2)
Pendidikan
kejuruan
Pendidikan
kejuruan memberikan instruksi khusus dengan tujuan memberikan pelatihan
kemahiran yang berkualitaas. Organisasi dan periode instruksi dari sekolah
berbeda. Sekolah ini masuk dalam kelompok usia 15-18 tahun.
d.
Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi
meliputi semua institusi pendidikan setelah pendidikan menengah, yang
menyediakan setidaknya dua tahun pendidikan tinggi dan mendidik siswa untuk
melanjutkan ke jenjang sarjana, master atau gelar tingkat doctor.
Tujuan pendidikan
tinggi adalah untuk melatih tenaga kerja dalam suatu system, prinsip-prinsip
pendidikan dan pelatihan kontemporer untuk memenuhi kebutuhan Negara.
2.
Pendidikan Nonformal
Sesuai dengan
undang-undang dasar pendidikan nasional turki. Pendidikan non formal mencakup
semua kegiatan yang diselenggarakan didalam atau diluar sekolah.
b)
Kurikulum
pendidikan di turki
Kementrian menentukan
kurikulum untuk tiap-tiap mata pelajaran. Kementrian menentukan bagaimana
pengajarannya dan juga jumlah pelajarannya. Guru menentukan sendiri rencana
tahunan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakn suatu mata pelajaran.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kehadiran
pendidikan islam lengkap dengan sisitem kelembagaannya muncul sebagai respon
positive dalam upaya mengatasi berbagai problema yang di hadapi umat manusia
sepanjang sejarah. Corak dan sifat pendidikan islam mengalami dinamika secaara
terus menerus, dalam perjalanan sejarahnya nasib pendidikan islam di Indonesia
belum sepenuhnya menggembirakan dan memenuhi harapan cita-cita idealnya. Hal
ini terjadi karena berbagai faktor hambatan yang belum sepenuhnya dapat di
atasi olah umat islam.
Begitu pula
dengan pendidikan islam di Malaysia,
tidak jauh berbeda dengan pendidikan-pendidikan islam di Indonesia. Sedangkan
pendidikan islam di Filiphina, pendidikan di madrasah memberi peran pengalaman
pendidikan anak-anak muslim dan prinsip-prinsip ajaran islam.
Sementara itu, system pendidikan yang ada di turki hamper
tidak ada bedanya dengan system pendidikan yang ada di Indonesia, hanya saja
pendidikan di turki lebih maju dari pada pendidikan yang ada di Indonesi.
B.
Saran
Sebagai pemuda yang berpendidikan
maka, sudah seharusnya bagi kita semua untuk dapat mengetahui perkembangan
pendidikan di belahan dunia manapun, guna mempelajari hal-hal baru yang ada di
sana dan untuk kita peroleh ilmunya untuk sehingga dapat kita terapkan dalam
kehidupan kita, baik kehidupan pribadi sebagai individu yang beragama maupun
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
Arif ,Arifuddin. Pengantar
Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kultura, 2008
Latif
,Abdul.
Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung : PT. Refika
Aditama,2007
Nata,Abuddin.Pendidikan
Islam di Era Global : Pendidikan Multi Kultural, Pendidikan Multi Iman,
Pendidikan Agama, Moral dan Etika.Jakarta
: UIN Jakarta Press, 2005
Nizar ,Samsul. Filsafat
Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Press, 2002
Putra Daulani,Haidar.
Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara.Jakarta : PT.Rineka Cipta, 2009
Ramayulis.Ilmu
Pendidikan Islam.Jakarta : Kalam Mulia, 2011
Perbandingan Pendidikan: Perbandingan Islam Di Negara-Negara Luar Arab (Indonesia, Malaysia, Filiphina, dan Turki)
Reviewed by Unknown
on
10:00 PM
Rating:
No comments: